Di dalam permainan tenis meja pukulan smash tidak selalu digunakan untuk mengembalikan bola yang datangnya dari pukulan lawan. Smash harus dilakukan apabila ada kesempatan yang memungkinkan untuk melakukan pukulan tersebut, tujuannya adalah untuk mematikan permainan lawan sehingga mendapat poin/angka. Selain ada kesempatan yang memungkinkan, sebelum melakukan smash harus sudah dapat melakukan pukulan-pukulan dasar dengan baik barulah pukulan-pukulan smash dapat dilakukan, itupun harus dengan perasaan dan melihat posisi yang baik sehingga dapat mengenai bola dengat tepat.
Kalau kontra serangan forehand telah dikuasai oleh seorang pemain maka ia berarti telah menguasai sebagian besar pukulan forehand smash. Pukulan smash dilakukan pada waktu bola memantul tinggi diatas net dan berada di daerah pemrainan sendiri. Apabila memantul tinggi diatas net maka tidak akan dapat dipukul dengan keras. Bola yang memantul sedikit lebih tinggi dari net sebenarnya dapat di smash, tetapi resiko kegagalannya juga cukup tinggi. Dalam menghadapi keadaan demikian sebaiknya menyerang atau memainkan bola dengan pukulan biasa saja bisa juga dengan looping drive.
Teknik Forehand Smash
Teknik forehand smash dilakukan dengan posisi kedua kaki sedikit lebih besar, tubuh berputar ke kanan dari pinggul.
a. Sikap awal lengan forehand smash
Gerakan sikap awal lengan forehand smash kalau dibandingkan dengan kontra serangan forehand maka letak lengan atas sedikit lebih tinggi dan sedikit lebih jauh dari tubuh. Gerakan ini ditentukan oleh tinggi rendahnya bola yang akan dipukul dengan pukulan smash. Jika pantulan bola hanya sedikit diatas net maka maka letak lengan atas tidak perlu terlalu tinggi, lengan bawah kembali membentuk sudut yang biasa, yaitu sedikit lebih besar dari 900 dengan lengan atas. Posisi bet tergantung pada ketinggian bola pada saat dipukul, yang menjadi patokan adalah bola harus mengenai bet secara teragk lurus ketika dipukul.
b. Gerakan memukul
Lengan bergerak dari belakang ke depan, dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah. Arah ke bawah gerakan tersebut tergantung pula dari pada tingginya bola yang di smash. Kedudukan bola semakin tinggi ketika dipukul, semakin ke bawah pula arah gerakan ;engan dan putaran tubuh.
c. Sikap akhir lengan forehand smash
Sikap akhir lengan gerakan forehand smash adalah sudut antara lengan atas yang diarahkan ke depan dengan tubuh menjadi semakin kecil, demikian pula sudut antara lengan bawah dan lengan atas.
Di dalam membahas gerakan lengan, bahwa gerakannya semakin ke bawah kalau bola dipukul pada titik yang lebih tinggi, tetapi ketinggian bola yang masih dapat di smash akan terpengaruh oleh pembatasan, yaitu lengan atas tidak boleh menjadi sejajar dengan bahu, apalagi menjadi lebih tinggi. Tetapi pada bola yang memantul lebih tinggi akan terdapat dua kemungkinan, ialah memukul bola sebelum mencapai titik tertinggi atau memukul bola sesudah mencapai titik tertinggi.
Untuk bola yang di smash sebelum mencapai titik tertinggi akan lebih sulit dikembalikan, tetapi pelaksanaannya pun juga lebih sulit. Maka lebih baik smash dilakukan setelah bola melewati titik tertinggi dan apabila permainan sudah lebih maju sebaiknya memukul bola sebelum titik tertinggi.
Itulah cara melakukan smash dalam pembahasan kali ini. Selain hal diatas, hal lain yang menentukan saat melakukan smash adalah ketenangan pemain saat bermain, karena teknik yang baik namun dilakukan secara terburu-buru dan sembrono justru akan menjadi bomerang. Selamat mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar