Pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diturunkan dari generasi ke generasi ke generasi secara tradisional. Ajaran pencak silat diberikan dari orangtua kepada anaknya, dari guru kepada muridnya. Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, bermacam-macam suku bangsa, bermacam-macam budaya dan bermacam-macam seni beladiri atau ajaran pencak silat.
Setelah adanya hubungan antar pulaum datangnya pedagang dari negara lain mengakibatkan terjadinya pertikaran budaya tersebut. Pertukaran ilmu beldiri ini semakin menambah kekayaan perbendaharaan pencak silat. Maing-masing penghuni pulau atau suku-suku bangsa memiliki cara beladiri yang khas sesuai dengan keadaan alamnya. Ajaran yang diberikan oleh guru pencak silat sebabai penciptanya kepada murid-muridnya di suatu padepokan (perguruan). Adapun bentuk susunan organisasi pencak silat adalah sentral, yang artinya berpusat pada Sang Guru. Degan meningkatnya peminat yang masuk keperguruan tersebut maka sang guru menunjuk beberapa orang muridnya yang dianggap mampu untuk mewakilinya, sehingga timbullah organisasi sederhana yang tidak tertulis dalam organisasi tersebut.
Untuk memperluas ajarannya, seringkali berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, demikian pula para murid-muridnya yang dipercaya dan dianggap mampu, sehingga timbullah cabang-cabang dari perguruan tersebut di beberapa tempat. Jiwa dorongan dan ingin memperkaya ilmu beladiri dari para pendekar beserta muridnya, menyebabkan sering diadakannya pertemuan silaturahmi. Pertemuan ini berguna untuk memberi pengalaman-pengalaman baru, juga dapat merangsang pengikut-pengikutnya yang kreatif atau mempunyai gagasan menciptakan ilmu beladiri yang baru dengan cara menggabungkan ajaran dari suatu perguruan dengan perguruan lainnya. Dengan demikian timbullah ajaran-ajaran atau aliran-aliran yang lebih sempurna. Dan keadaan ini berlangsung terus menerus sampai sekarang hanya bentuk dan caranya yang berbeda disesuaikan dengan kemajuan zaman.
Organisasi Pencak Silat
1. Organisasi Lokal
Organisasi lokla adalah suatu organisasi dimana para pengurus dan anggotanya hanya terdiri dari orang-orang yang berbeda di daerah itu sendiri. Organisasi ini sudah berbentuk organisasi formal karena sudah mempunyai pengurus-pengurus yang dipilih oleh anggota-anggotanya. Organisasi ini terdapat di setiap kabupaten atau kotamadya, bahkan dalam setiap kabupaten atau kotamdya terdapat lebih dari satu organisasi .
2. Organisasi Regional
Beberpa organisasi lokal dapat berkembang menjadi organisasi regional, karena makin meluasnya pengikut-pengikutnya di beberapa kabupaten atau kotamadya, sehingga ditempat-tempat ini dibentuk cabang-cabangnya. Di tempat asal berdirinya organisasi tersebut, dibentuk pengurus pusatnya.
3. Organisasi Nasional
Organisasi pencak silat tingkat nasional mempunyai cabang-cabangnya di beberapa provinsi di Indonesia. Pada umumnya organisasi ini merupakan organisasi yang sudah tua usianya. Di dalam kongres "Ikatan Pencak Silat Seluruh Indoenesia" atau disingkat IPSI. Pada tahun 1973, batasan mengenai organissi tingkat nasional ini belum jelas maka untuk itu di bawah ini diberikan beberapa contoh:
a. Setia Hati Organisasi (SHO)
Dipimpin oleh Bapak Moenandar, bertempat tinggal di Ngrambe Madiun. Pusatnya organisasinya di Semarang. Anggota-anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Banyak pula anggota-anggotanya yang ikut membina organisasi pencak silat lain.
b. Setia Hati Terate (SHT)
Dimpimpin oleh Bapak R.M. Imam Koesoepangat. Pimpinan pusatnya di Madiun, dibantu oleh Dewan Pusat yang terdiri dari sesepuh lainnya. Cabang SHT mempunyai susunan pengurus yang disesuaikan dengan luas daerahnya, didampingi oleh Dewan Cabang. Cabang-cabang SHT terdapat di Madiun, Surabaya, Malang, Cepu, Yogyakarta, Bandung, Surakarta dan Jakarta. Disamping itu masih ada juga cabang-cabang yang belum memiliki status penuh seperti, Medan, Palembang, Banjarmasin, Makassar dan Balikpapan. SHT berdiri pada tahun 1928 didirikan oleh bapak Hardjoetomo. Organisasi pencak silat SHO dan SHT berasal dari satu sumber, karena kedua orang pendiri dari organisasi tersebut yaitu Bapak Hardjo Oetomo adalah saudara seperguruan. Kedua orang pendiri tersebut dari Persaudaraan Setia Hati yang didirkan pada tahun 1917 oleh bapak Ki Ngabehi Soerodiwirjo.
c. Pencak Organisasi (PO)
Dirikan oleh bapak Imam Soedjai pada tahun 1927. Pusat Pimpinan di Lumajang (Jawa Timur). Cabang-cabangnya berada di Surabaya, Malang, Jember, Pare-pare, Banyuwangi, Bondowoso, Jakarta, dan Bolangmongondow.
d. Perisai Diri (PD)
Didirikan oleh bapak Dirdjoatmodjo pada tanggal 2 Juli 1955. Pimpinan pusat berada di Surabaya, Cabang-cabangnya berada di Lombok, Bali, Bondowoso, Probolinggo, Malang, Surabaya, Mojokerto, Blitar, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Bandung, Cimahi dan Banjarmasin.
e. Tapak Suci
Tapak suci merupakan organisasi pencak silat yang berada di bawah Muhammadiyah. Didirikan pada tahun 1965 di Yogyakarta dengan pengurus pusatnya berada di Yogyakarta. Cabang-cabang organisasi pencak silat Tapak Suci berada di tempat-tempat dimana terdapat perguruan Muhammadiyah. Sedang wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
f. Minangkabau
Berpusat di Sumatera Barat. Pengikut-pengikutnya tersebar di seluruh Indonesia. Mendirikan perguruan-perguruan dengan ajaran yang sama, namun tidak tersusun secara formal. Di Jawa Timur terdapat pula aliran ini, pendekarnya memberikan ajaran secara lokal.
g. Cimande
Tersebar di Jawa, terutama di Jawa Barat, sama seperti aliran Minangkabau.
h. Nusantara
Tersebar di Jawab Barat dan berpusat di Jakarta.
i. Persatuan Pencak Silat Indonesia disingkat PPI
PPI berpusat di Bandung. Diasuh oleh Bapak Haji Sapari, Cabang-cabangnya tersebat di Jawa Barat, Jakarta, Palembang, dan Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar