Setelah sebelumnya kita membahas mengenai tugas dan funsgi wasit dalam pencak silat, maka kali ini kita beralih pada pembahasan yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengenai tugas dan fungsi juri dalam pertandingan pencak silat. Hal ini perlu untuk kita ketahui bersama agar supaya kita bisa membedakan tugas mereka berdua. Dalam sebuah pertandingan pencak silat ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seroang juri, selain itu hal paling utama yang harus dilakukan oleh seorang juri adalah memberikan nilai secara obyektif. Untuk lebih jelasnya kita bahas saja dalam tulisan berikut ini, cekidot.
1. Sikap Juri
Juri harus menunjukkan sikap memberi kesan meyakinkan pada tugas yang diberikan pada dirinya:
- Bertindak adil dan tidak hanyut dalam emosinya.
- Bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa (gugup).
- Mempercayai kepemimpinan wasit di atas gelanggang dan jangan menunjukkan sikap tidak jujur, walaupun wasit melakukan kekeliruan.
- Konsentrasi pada kedua petanding dan jangan terpengaruh oleh suara-suara dari luar.
- Bekerja cepat, benar dan teliti dalam mengisi formulir.
- Sejak duduk di kursinya sudah mulai mencatat apa-apa yang diperlukan dan jangan sekali-kali mengadakan perbincangan dengan siapa pun.
- Hindarilah coretan dalam formulir, jika terlanjur ada, sebaiknya diberikan paraf pada coretan tersebut.
2. Pengertian Nilai
Seorang juri paham benar tentang pengertian sasaran dan nilai. Juga terhadap pola-pola teknis permainan dan pertandingan, juri harus mempunyai pandangan yang luas dan memahami dasar penilaian atas proses permainan pertandingan. Unsur-unsur pertandingan yang pokok yaitu serangan dan balasan dalam hubungannya dengan tujuan mencapai prestasi yang akan dinilai oleh juri, dalam berbagai variasi dan kemungkinannya tidak boleh terjadi keragu-raguan bagi juri, dalam berbagai variasi dan kemugkinannya tidak boleh terjadi keragu-raguan bagi juri.
Teknik-teknik yang dapat dinilai oleh juri adalah:
- Teknik elakan atau tangkisan yang disusul oleh serangan yang masuk, atau teknik sambut yang berhasil, dinilai menurut serangannya yaitu 1+1 jika disusul dengan serangan tangan, 1+2 jika disusul dengan serangan kaki, serta 1+3 jika disusul dengan teknik jatuhan.
- Serangan tangan maupun kaki pada sasaran yang sah dengan ketentuan yang disahkan oleh peraturan, yaitu bertenaga dan tanpa terhalang oleh tangkisan atau elakan/hindaran. Seorang juri harus sungguh-sungguh mengamati unsur-unsur serangan tersebut.
- Teknik menjatuhkkan atau mengunci, pengamatan serta penentuan pengesahannya diberikan oleh wasit. Pada dasarnya juri dalam menilai tidak melepaskan pengamatan teknik bertanding dari kedua pesilat, terutama pada serangan yang sah, yang dinilai sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan dalam peraturan. Pengertian yang mendalam tentang bentuk serangan dan belaan pertandingan pencak silat mutlak dituntut oleh seorang juri. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya kesalahan dalam keputusan kemenangan.
3. Pengisian Daftar Nilai
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para juri dalam pengisian daftar nilai, sebenarnya merupakan masalah-masalah yang tidak terlampau penting, tetapi kadang-kadang dilupakan oleh para juri. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh juri antara lain:
- Nama-nama peserta pertandingan ditulis dengan jelas (diteliti dengan cermat), mudah dibaca, dan di isi dengan huruf cetak.
- Periksa dengan teliti angka, penentuan pemenang, tanda tangan, dan sebagainya sebelum pengumuman pemenang dilakukan.
- Hindari Coretan
4. Cara Menilai
- Setelah juri duduk pada tempat yang telah disediakan, sebaiknya periksalah formulir pertandingan serta mengadakan pengecekan terhadap isian yang telah diisi oleh sekretaris pertandingan.
- Harus diingat bahwa kolom sebelah kiri adalah untuk pesilat yang menempati sudut merah, sedangkan kolom sebelah kanan untuk pesilat yang menempati sudut biru. Hal ini perlu diingat bahwa pesilat yang bertanding tidak selalu posisinya tetap, mudah berubah, sehingga jangan sampai kolom penilaiannya tertukar.
- Penilaian dilakukan dengan angka-angka 1,2,3,1+1,1+2,1+3, ditulis secara jelas.
- Catatan pengurangan nilai pelanggaran yang diberitahukan wasit pada kolom pelanggaran dengan angka teguran I (-1), teguran II (-2), peringtan I (-5), dan peringatan II (-10).
- Selesai babak III selesai, jumlah hasil nilai segera dihitung. Jumlah nilai serangan dikurangi jumlah nilai pelanggaran.
- Setelah babak III selesai, jumlahan hasil-hasil tiap babak pada kolom jumlah. Teliti jumlah nilai tersebut dan tulis nama pemenang dan jenis kemenangannya, nama juri, dan tanda tangani.
- Setelah semua selesai, juri siap untuk menanti tanda pelaksanaan keputusan pemenang dengan menghadap ke arah gelanggang.
- Setelah ketua pertandingan membunyikan peluit, juri mengangkat tanda yang menunjukkan pesilat yang menang (pada tangan kiri bendera merah dan kanan biru).
0 komentar:
Posting Komentar