Kepelatihan dan olaharaga adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, ibarat dua mata uang satu sama lainnya saling melengkapi. Kita mungkin sudah mengenal pelatih-pelatih hebat seperti: Jose Mourinho, Carlo Ancelotti maupun Pep Guardiola. Mereka semua adalah orang-orang hebat dalam dunia kepelatihan, hal tersebut terbukti dari jumlah trofi yang mereka kumpulkan bersama dengan tim asuhan mereka.
Lantas apa sih kepelatihan itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut teman-teman bisa menyimak postingan berikut ini, cekidot
Pengertian Kepelatihan Olahraga
Beberapa ahli kepelatihan olahraga berpendapat bahwa kepelatihan adalah sebuah ilmu dan juga seni, yaitu suatu kegiatan proses mengorganisasikan aktivtias olahraga dengan melibatkan berbagai unsur, baik manusia maupun variabel lainnya, dengan maksud untuk mengembangkan atau meningkatkan kinerja seseorang atau pelakunya (atlit). Orang yang bekerja untuk mengorganisasi latihan, mengembangkan atau meningkatkan kemampuan aktivitas fisik atlit adalah pelatih. Melalui kegiatan ini terjadi proses interaksi berbagai variabel yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, yaitu: pelatih, atlit, masyarakat yang hidup di lingkungannya, saran latihan, dan metodologi latihan.
Pelatih olahraga adalah seorang manusia yang memiliki pekerjaan sebagai perangsang (stimulator) untuk mengoptimalkan kemampuan aktivitas gerak (olahraga) seseorang (atlit), dikembangkan dan ditingkatkan dengan menggunakan berbagai metode latihan yang disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal individu pelakunya.
Baca Juga: Macam-macam Servis Dalam Bulutangkis
Penting juga untuk diketahui bahwa pelatih juga seorang manusia, tentunya dalam melaksanakan pekerjaan tidak luput dari kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan walaupun setiap aksinya selalu ingin lebih baik. Apabila memperhatikan pernyataan tadi, maka pada hakikatnya pekerjaan pelatih adalah melatih. Melatih disini cenderung pada usaha untuk mengoptimalkan aktivitas kinerja fisik dan mental seseorang atau atlit melalui proses latihan yang berulang-ulang dan dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan kinerja dari fisik dan mentalnya menjadi terampil dan berprestasi optimal.
Seorang pelatih harus memiliki falsafah yang baik tentang latihan dan olahraga. Dalam kinerjanya pelatih yang baik menyadari bahwa setiap perkerjaan harus benar, dan bermanfaat serta memiliki tujuan. Dengan demikian, seorang pelatih itupun harus menjadi seorang guru, pendidik pengganti orangtuanya, dan kadang-kadang juga harus berperan sebagai teman untuk diajak berdiskusi. Maka dari itu, dalam kehidupan sehari-harinya yang senantiasa sering berhubungan dengan anak-anak usia muda yang dalam kondisi fase pertumbuhan badan dan pembentukan watak, segala ucapan dan tingkah lakunya akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku anak didiknya dan itupun tidak serta merta bergaul degan anak-anak usia muda saja, namun membutuhkan pula kerjasana dengan orang-orang dewasa yang berada di sekitarnya.
Dalam setiap pekerjaannya seorang pelatih selalu berhubungan dengan berbagai manusia yang hidup. Dimana tanda-tanda kehidupan manusia dibuktikan dengan berfungsinya dari susunan anatomi dan faak tubuh dalam menjalankan kinerjanya. Dan bahkan manusia hidup itupun memiliki jiwa, perasaan dan pikiran yang khas dan kompleks. Maka seorang pelatih harus menyadari bahwa pekerjaan menjadi pelatih itu tidak gampang, karena harus mampu mengaktifkan dan mengembangkan keberfungsian anatomi, faal dan jiwa seorang manusia (atlitnya) untuk meraih prestasi masing-masing dari individu manusia memiliki beberapa perbedaan keberfungsian anatomi, faal dan psikologisnya, yakni dalam hal jenis kelaminnya,bentuk tubuhnya, bakatnya keterampilannya, sifat kepribadiannya serta intelegensinya.
Maka dari itu, alternatif dasar untuk menjad pelatih yang berkualitas baik harus didukung oleh kemampuan dalam pemahaman dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta memiliki kemampuan seni untuk keahlian dalam cara-cara menerapkan iptek tersebut. Dan
Penguasaan iptek dan keahlian seni untuk penerapannya, sangat diharuskan bagi seorang pelatih. Penguasaan iptek dan seni merupakan pendukung utama untuk menghasilkan prestasi yang optimal. Artinya iptek dan seni merupakan kunci pokok dalam pelaksanaan kegiatan kepelatihan olahraga. Jadi kepelatihan itu menurut Harsono adalah ilmu dan juga seni.
Maksud dari ilmu adalah bahwa seorang pelatih diharuskan mengetahui dan memperdalam bidang-bidang pengetahuan yang erat hubungannya dengan keahliannya. Bidang-bidang pengetahuan yang erat hubungannya dengan pelaksanaan kegiatan kepelatihan meliputi: anatomi, fisiologi, biomekanika, statistika, tes dan pengukuran, kesehatan olahraga, psikologi, belajar motorik, pedagogi olahraga, ilmu gizi, sejarah dan sosiologi (Bompa, 1994).
Sedangkan yang dimaksud dengan seni dalam kegiatan kepelatihan adalah kemampuan seorang pelatih dalam menerapkan fakta-fakta ilmiah dalam berbagai situasi dan kondisi latihan. Contohnya, seorang pelatih yang harus menangani tim voli sekolah dasar, dia diberi waktu 1 bulan untuk mempersiapkan timnya ke porseni kabupaten. Padahal menurut ilmu kepelatihan persiapan 1 bulan itu kurang untuk mengembangkan prestasi atlitnya. Disamping kurang waktu, juga perlengkapan latihannya pun kurang karena keadaan keuangan sekolah yang kurang mencukupi untuk membeli sarana yang dibutuhkan. Kalau pelatih yang memiliki keahlian seni, dia akan mengolah timnya menjadi lebih baik dengan memanfaatkan sarana latihan yang ada disekitar kehidupannya tidak perlu mencari yang harus dibeli dan mahal.
Dari sekian banyak varibel yang harus dijalankan selama proses kegiatan kepelatihan, ternyata varibel pelatih merupakan variabel yang memiliki organisasi dan kompleksitan kinerja yang tinggi. Di samping itu dukungan dari bakat yang dimiliki, minat dan pengalaman melatih akan mempengaruhi terhadap peningkatan kualitas seorang pelatih. Hal ini erat hubungannya dengan tugas dan peranan utama dari seorang pelatih.
Tugas dan peranan seorang pelatih erat pula hubungannya dengan pandangan hidup sendiri sehingga tugas dan peranannya menjadi sangatlah luas dan kompleks, dan pandangan hidup itu juga berkaitan dengan cita-cita yang ingin dicapai pelatih. Apa sebenarnya yang ingin dicapai oleh pelatih? Ternyata berdasarkan pengamatan di lapangan ada 3 macam tujuan umum yang ingin dicapai oleh pelatih, yaitu:
- Menjadikan atlit sebagai juara. Artinya profil pelatih lebih menekankan kepada gelar juara atau pemecahan rekor merupakan ukuran keberhasilan paling utama.
- Memenuhi hobi dan kegembiraan atlit. Artinya profl pelatih lebih menekankan kepada pentingnya kegembiraan dan hubungan sosial, melatih hanya sekdara hobi. Dalam setiap pertandingan dia mempunyai target, menang atau kalah tidak menjadi masalah baginya, keikutsertaannya dalam pertandinganpun sudah cukup.
- Mengembangkan atlet sesuai dengan potensinya. Artinya profil pelatih lebih menekankan kepada pengembangan fisik, sosial dan mental atlit sudah merupakan ukuran keberhasilannya. Profil pelatih ini lebih mengutamakan atlitnya dan bukan kemenangan.
Demikianlah informasi seputar pengertian pelatih, semoga bisa menambah wawasan kita semua utamanya dalam dunia olahraga. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar