Penjaskesrek

Blog ini Berisi Informasi Seputar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang Cocok untuk Semua Kalangan.

Sejarah Lengkap Olahraga Selam

Olahraga selama atau yang sering juga disebut dengan skin diving adalah olahraga ketahanan berada dibawah permukaan air. Kalau pada awal mulanya olahraga ini dilakukan secara alamiah, kini sudah berkembang dengan perlengkapan canggih. Dengan peralatan itu diharapkan para penyelam dapat bertahan lama di bawah air.
Selam

Sejarah Selam

Olahraga ini mulai berkembang setelah perang dunia ke II, terutama setelah berkembangnya peralatan renang. Istilah skin diving sendiri dipakai hanya untuk membedakan penyelam dengan pekerjaan penyelam laut. Penyelam laut dalam (a deep sea diver) biasanya mengenakan pakaian renang yang berat dan kaku. Tetapi atlet-atlet senam hanya mengenakan pakaian mandi dengan kulit telanjang.
Kini peralatan selam terus berkembang, seiring dengan perkembangan sejarah olahraga ini. Mereka mulai menggunakan Self Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA), dikenal juga dengan sebutan Scuba Divers. Penyelam yang membatasi waktu dengan ketahanan nafasnya disebut juga dengan Snorkel Divers.

Di Indonesia mulai dikenal sekitar tahun 1956, ketika itu masih tergabung dala PEROPI (Persatuan Olahraga Perairan Indonesia). Barulah pada tahun 1972 berdiri sebuah klub selam bernama NDC atau Nusantara Diving Club.

Tahun 1973 dibentuk Federasi Olahraga Selam Indonesia (FOSI) yang merupakan wadah nasional olahraga senam. Tahun 1977 nama itu berubah menjadi POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia). Dalam PON X di Jakarta tahun 1981, untuk pertama kalinya olahraga ini dipertandingkan. Ketika itu masih di ikuti oleh 6 daerah, yaitu DKI Jaya, Jatim, Bali, Jabar, Sulse, dan Riau.

Saat ini POSSI sudah mempunyai 10 Pengda, dan mungkin akan terus bertambah seiring dengan perkembangan olahraga selam itu sendiri. Dalam olahraga ini dikenal 6 macam yang dipertandingkan, yaitu fin swimming, orientasi bawah air, spear fishing, under water hockey, under water rugby. Di indonesia baru dipertandingkan jneis fin swimming dan foto bawah air.

Peralatan Selam

Mencoba menyelam tanpa belajar terlebih dahulu adalah sama dengan mengendarai mobil tanpa bisa menyetir mobil tersebut.
Di bawah air adalah suatu dunia yang dihuni oleh berbagai jenis makhluk asing pula. Ketergantungan pada suplay udara buatan, sering menimbulkan perasaan tidak enak, seakan-akan setiap benda yang bergerak adalah ancaman yang berbahaya. Karena itu, hal yang terbaik adalah menahan nafas selama menyelam.
Perlengkapan dasar yang dibutuhkan adalah face mask (tutup muka) yang merupakan magic window (jendela ajaib). Melalui jendela tersebut dapat melihat misteri atau rahasia dunia bawah air. Dengan membentuk lak seitar mulut dan hidung, akan terdapat ruangan diantara mata dan air. Hal ini menghindari pandangan yang kabur dan dapat melihat keadaan bawah air sejelas mungkin. Air akan memperbesar benda-benda (magnify) tampak ¼ lebih besar dan ¼ lebih dekat dari yang sebenarnya.

Memakai masker adalah untuk menyeimbangkan tekanan ketika menyelam dan mencegah tekanan  air mendorong muka.

Peralatan dasar lainnya adalah sepasang swim fins (sirip renang) atau flippers yang dipasangkan pada kedua kaki. Sirip renang akan memberikan kekuatan dan kecepatan dalam berenang, memakai sirip renang (flippers) harus pas dan tidak boleh terlalu ketat. Jika terlalu ketat bisa mengakibatkan kram, sebaliknya jika terlalu longgar bisa melukai dan membuat kaki bengkak. Sebaiknya memakai kaos di dalam slippers untuk mencegah terjadinya luka. Sebagian penyelam memilih flippers yang fleksible sebagian lainnya memilih yang kaku. Flippers yang flexible dapat meningkatkan kecepatan tanpa melelahkan otot kaki. Sementara yang kaku cukup dengan tendangan pelan akan memberikan kekuatan ekstra.

Ukuran flippers harus disesuikan dengan kekuatan kaku dan kemampuan menendang.

 Perlengkapan dasar lain adalah snorkel, sebuah jorong bernafas yang berbentuk huruf J. Snorkel membantu penyelam menarik nafas tanpa harus mengangkat kepala ke permukaan air.

Para penyelam snorkel pada umumnya mampu menahan nafas antara 25 detik sampai 1 menit. Waktu tersebut telah cukup untuk menangkap ikan, memburu ikan gala, mengambil gambar pemandangan bawah air atau menikmati keindahan laut. Kedalaman lima sampai sepuluh meter akan dapat dicapai meskipun sedikit sukar.

Pada tahun 1943 Captai Jacques Yves Cousteau dan Emile Gagnan menciptakan “aqualung” yaitu tabung udara atau Cyleder yang bertekanan tinggi yang diikatkan ke belakang penyelam. Alat ini akan memberikan cara pernafasan yang sesuai dengan tekanan air di sekelilingnya. Aqualung menyediakan udara pada tekanan yang benar tepat pada semua kedalaman. Dengan peralatan bawah air yang baru ini olahraga menyelam semakin berkembang dan populer bahkan permintaan akan alat tersebut semakin meningkat. Dengan demikian pula dengan jenis perlengkapan lainnya. Pakaian air dingin (cold water suit) yang menjaga penyelam agar tetap hangat, semakin disempurnakan. Sekarang lautan kutub utara dan kehidupan di bawah gunung es sudah dapat dijelajahi. Jam-jam tahan tekanan, alat pengukur dalam dan kompas dikembangkan untuk membantu para penyelam agar selalu sadar akan waktu, kedalaman dan arahnya.

Kamera bawah air pun semakin canggih. Kini penyelam scuba berhasil menemukan kembali batangan-batangan dan emas tambang yang tenggelam di danau-danau dan dasar sungai California. Upaya menemukan peralatan baru bagi penyelam dan pengembangan keterangan bawah air terus berkelanjutan di seluruh dunia.

Cara Menyelam

Pertama-tama tekanan di dalam tubuh penyelam harus dipertahankan pada tekanan yang sama seperti pada kedalaman air. Selisih tekanan akan menimbulkan rasa sakit dan dapat merusak jaringan-jaringan seperti sakit telinga atau hidung. Biasanya para penyelam menutup hidung untuk menyeimbangkan tekanan di dalam dan di ruang telinga pada saat mereka menurun jika tidak tekanan udara dapat merobek gendang telinga.

Karena itulah penyelam tidak pernah mencoba menyelam sewaktu mengalami sakit kepala dan tidak pernah mengenakan sumbat telinga. Sumbat telinga akan menahan tekanan udara dan berkembang di dalam telinga membuat gendang telinga akan koyak. Menyamakan tekanan adalah salah satu cara yang paling penting, yang harus dipelajari oleh para penyelam. Tekanan udara terhadap tubuh adalah 1.036 kg persentimeter persegi.

Pada saat menyelam pada kedalam 10 meter, berat air menjadi dua kali lipat. Udara dikompres sampai satu setengah dari volume permukaannya karenanya saat bernafas dengan scuba pada kedalaman 10 meter, akan menghabiskan udara lebih banyak untuk mengisi paru-paru. Jika penyelam scuba merasa takut dan naik ke permukaan tanpa mengembuskan nafas (exhaling), udara yang meluas (expanding) akan mengoyak jaringan paru-paru dan memungkinkan gelembung udara memasuki aliran darah. Ini dikatakan air imbolism. Jika gelembung-gelembung udara diam (logge) di dalam pembuluh darah, jantung, atau otak dapat mengakibatkan cedera bahkan kematian.

Seorang penyelam harus belajar mengetahui persediaan udara untuk bertahan pada kedalaman tertentu dan tindakan apa yang harus diambil jika kehabisan udara.

Demikianlah informasi seputar olahraga selam, semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Sejarah Lengkap Olahraga Selam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ikbal H

0 komentar:

Posting Komentar