Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia, olahraga ini menjadi salah satu cabang yang banyak menyumbang emas bagi Indonesia dalam ajang perhelatan Sea Games, bahkan di ajang Olimpiade Indonesia pernah memperoleh medali emas, sebut saja Susi Susanti dan Taufik Hidayat dan lainnya.
Bulutangkis sebagaimana olahraga lainnya juga memiliki beberapa peraturan yang harus dipatuhi jika ingin menjadi pebulutangkis yang hebat. Berikut ini kami akan memaparkan mengenai peraturan Bulutangkis yang wajib anda ketahui. Dalam penjelasannya nanti, kami akan membagi peraturan dalam dua bagian, pertama mengenai peraturan permainan dan kedua untuk pejabat teknik lapangan (official pertandingan).
1. Peraturan Permainan Bulutangkis
Pemain
Dalam permainan bulutangkis yang dimaksud dengan pemain adalah orang yang ambil bagian dalam sebuah permainan atau pertandingan, baik itu dalam nomor tunggal ataupun nomor ganda. Pihak yang melakukan servis disebut dengan server sedangkan yang menerika servis disebut dengan reciever.
Undian/Toss
Undian dilakukan sebelum pertandingan untuk menentukan posisi tempat masing-masing dan untuk mengetahui siapa yang akan melakukan servis terlebih dahulu.
Pihak yang kalah dalam undian, memilih salah satunya sesuai yang ada. Jika pemenang undian memilih servis maka yang kalah secara otomatis hanya bisa memilih tempat. Jika pemenang undian memilih tidak servis, maka yang kalah berhak memilih tempat dengan melakukan servis, tetapi jika yang menang memilih tempat, maka yang kalah akan melakukan servis dan menempati tempat tanpa memilih.
Perhitungan
Dalam pertandingan bulutangkis berlaku the best of three games, yang artinya maksimal pemain bertandingan sebanyak 3 set (dua game kemenangan).
Pihak yang terlebih dahulu memperoleh angka 21 akan keluar sebagai pemenang pertandingan, kecuali:
- Bila skor 20 sama (20-20), pihak yang memperoleh 2 selisih angka berikutnya akan memenangkan pertandingan.
- Bila skor mencapai 29 sama (29-29), maka pihak yang pertama memperoleh angka 30 akan memenangkan pertandingan.
Permainan diakhiri pada angka 21, tetapi apabila terjadi penambahan selisih 2 angka pada posisi 20 sama, maka batasannya hanya sampai pada angka 30.
Pihak yang memenangkan game, berhak untuk melakukan servis pertama pada babak berikutnya apabila permainan masih dilanjutkan.
Pertukaran Tempat
Para pemain akan melakukan pertukaran tempat apabila:
- Pada akhir set pertama dan sebelum dimulainya set ketiga.
- Pada set ketiga, bila pemain telah mendapatkan angka 11 pertama.
- Bila pemain lupa melakukan pertukaran tempat segera setelah diketahuinya tanpa merubah angka yang telah dicapai.
Servis
Adapun aturan melakukan servis seperti berikut ini:
- Tidak seorang pun diperbolehkan menunda servis untuk memulai permainan.
- Pelaku servis dan penerima harus berdiri berhadapan secara diagonal.
- Kedua kaki harus berada pada permukaan lapangan dalam posisi diam atau tidak bergerak saat dilakukan sampai servis telah dilakukan.
- Raket pelaku servis ketika servis terjadi harus memukul gabus shuttle, harus berda dibawah pinggang pelaku servis dan batang raket pelaku servis harus mengarah ke bawah pada saat melakukan servis, gerakan raket harus berkesinambungan dari belakang ke depan tanpa melakukan gerakan tipuan.
- Pihak servis maupun penerima servis telah berada pada kotak servis tanpa menginjak garis, kaki tidak boleh bergeser atau bergerak (pindah tempat) dan kaki harus berhubungan langsung dengan permukaan lapangan sampai servis dilakukan.
- Pelaku servis tidak boleh melakukan servis sevelum lawannya siap, tetapi penerima dianggap sudah siap jika dia memukul shuttlecock atau berusaha untuk memukul shuttlecock.
- Setiap pemain hanya diberikan kesempatan sekali dalam melakukan servis.
- Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Kesalahan Kotak Servis
Suatu kesalahan kotak servis terjadi apabila seorang pemain melakukan:
- Melakukan servis diluar gilirannya atau bukan pada posisi servis, serta posisi servisnya tidak sesuai dengan angka yang diperoleh.
- Bila sebuah kesalahan kotak servis maka: 1.) Diulang atau "LET" jika diketahui kesalahan kotak servis sebelum servis berikutnya. 2.) Jika suatu kesalahan diketahui setelah servis berikutnya dilakukan, kesalahan tidak perlu diperbaiki.
Kesalahan (Fault)
Fault terjadi apabila:
- Jika servis tidak benar dilakukan.
- Jika pihak servis melepaskan shuttlecock dalam usahanya melakukan servis.
- Jika setelah melewati atas net, shuttlecock kemudian menyangkut pada net.
- Jika dalam permainan: 1.) Jatuh diluar garis lapangan 2.) Melewati bagian bawahn net 3.) Tidak melewati net 4.) Menyentuh atap, langit-langit ataupun tembok samping 5.) Menyentuh orang, pakaian pemain atau menyentuh benda yang ada disekitar lapangan 6.) shuttle dipukul oleh pasangan penerima servis.
- Jika sedang dalam permainan, pemain melakukan: 1.) Menyentuh net atau bagian net lainnya dengan raket, baik dengan tubuh atau pakaian 2.) Mengahalangi lawan yang hendak melakukan pukulan.
- Jika dalam permainan seorang pemain dengan sengaja menganggu lawan dengan tindakan-tindakan tertentu, seperti berteriak ataupun dengan gerakan tubuh.
- Jika dalam permainan, shutllecock: 1.) Menyangkut pada net 2.) Terpukul dua kali berturut-turut.
Let (Ulang)
Seruan let dilakukan oleh seorang wasit untuk mengehentikan permainan;
- Untuk sebuah kejadian yang dilakukan tanpa kesengajaan.
- Jika servis dilakukan sebelum penerima servis berada dalam posisi siap untuk menerima servis.
- Pada waktu servis, penerima dan pelaku servis melakukan kesalahan secara bersamaan.
- Jika seorang hakim garis tidak melihat dan wasit tidak dapat memberikan keputusan.
Permainan yang Berkesinambungan
- Rehat tidak melebihi 1 menit setiap game bila salah satu pihak memperoleh angka 11 pada set ketiga.
- Tidak melebih 2 menit antara set pertama dan set kedua atau antara set kedua dan set ketiga.
Pejabat dan Banding
- Referee harus merupakan penanggung jawab untuk keseluruhan turnamen atau kejuaraan dimana partai pertandingan merupakan bagian dari dirinya.
- Hakim servis harus menyebut "fault" jika servis yang dilakukan tidak benar.
- Hakim garis harus menunjukkan apakah shuttle mendarat didalam atau diluar lapangan.
B. Rekomendasi Untuk Pejabat Teknik Lapangan
Pejabat dan Keputusannya
- Wasit harus melaporkan dan bertindak dibawah otoritasnya sebagai referee.
- Seorang hakim servis biasanya ditunjuk oleh referee, tetapi dapat diganti oleh referee.
- Hakim garis dapat diganti oleh referee dan wasit.
- Wasit harus menjadi penanggu jawab di lapangandan disekitarnya sejak wasit masuk ke lapangan sebelum pertandingan dimulai sampai meninggalkan lapangan setelah pertandingan berakhir.
Rekomendasi Kepada Wasit
- Memperoleh lembaran skor dari referee.
- Melihat bahwa tiang net berada diatas garis samping untuk nomor ganda.
- Memerikasa ketinggian net dan memeriksa tidak ada celah antara ujung net dengan tiang.
- Memastikan apakah ada aturan tambahan mengenai shuttl.
- Memeriksa pakaian pemain agar sesuai dengan ketentuan yang berkenaan dengan warna, desain huruf dan iklan.
- Melakukan undian/toss dan menyebutkan nama pemain yang akan bertanding.
- Penyebutan "main" merupakan awal dari sebuah pertandingan.
- Penyebutan "pindah servis" ketika pihak servis kalah dalam reli dan kehilangan hak servis.
- Kata "fault" harus disebut bila suatu kesalahan tejadi, kecuali servis yang salah maka hakim servis, dan shuttle keluar disebut oleh hakim garis.
- Shuttle yang masuk dari lapangan lain, tidak dianggap secara otomatis "ulang", kecuali terjadi tanpa diketahui oleh pemain dan tidak mengganggu pemain.
- Pelatih memberikan instruksi dari luar lapangan selama shuttle dalam permainan harus dihindari.
- Pergantian shuttle harus adil.
- Cedera atau sakit selama harus ditangani secara hati-hati dan fleksibel, jika diperlukan referee dipanggil ke lapangan.
Saran Umum pada Waktu Mewasiti
- Mengetahui dan mengerti peraturan-peraturan permainan bulutangkis.
- Ucapkan secara cepat dan tegas, bila kesalahan dibuat, akui dan minta maaf kemudian perbaiki.
- Pengucapan skor dengan suara yang nyaring dan jelas.
- Jangan pernah bertanya kepada penonton atau membiarkan dirinya dipengaruhi oleh ucapan-ucapan pemain.
Instruksi Hakim Servis
Hakim servis bertanggung jawab untuk menilai bahwa pelaku servis secara benar melakukan servis, dan bila salah langsung ucapkan "fault" dengan nyaring dan pergunakan signal tangan yang diakui.
Adapun signal tangan yang digunakan dalam pertandingan adalah seperti pada gambar yang kami akan sertakan berikut ini:
Gambar diatas menunjukkan fault pada saat memukul shuttle (servis), batang raket tidak mengarah ke bawah atau sejajar dengan lantai.
Gambar diatas menunjukkan keseluruhan raket tidak berada dibawah pinggang pelaku servis pada saat dipukul atau batang raket sejajar dengan permukaan lapangan.
Gambar diatas menunjukkan sebagian dari kedua kaki tidak berada dalam sisi lapangan, tidak dalam posisi diam (tidak bergerak) sampai servis telah dilakukan.
Gambar diatas menunjukkan titik awal kontak raket dengan shuttle bukan pada gabus
Gambar diatas menunjukkan tidak salah satu pihak pun diperbolehkan memperlambat pelaksanaan servis saat pelaku servis dan penerima sudah siap untuk servis. Gerakan raket harus berkesinambungan
Instruksi Hakim Garis
Seorang hakim garis bertanggung jawab sepenuhnya untuk garis yang diperuntukkannya, kecuali jika wasit melakukan "overule" jika opini wasit diluar keragu-raguan yang masuk akal, hakim garis secara jelas melakukan kesalahan dalam memberikan keputusan.
Adapun signal tangan untuk haki garis bisa dilihat pada gambar yang kami sertakan berikut ini
Gambar diatas menunjukkan bila shuttle mendarat didalam, hakim garis tidak mengatakan apa-apa, tetapi cukup dengan menunjuk ke garis dengan tangan kanan, untuk menyatakan masuk
Gambar diatas menunjukkan bahwa shuttle mendarat diluar, tidak peduli berapa jauh, ucapkan "out" dengan cepat dan suara yang jelas.
Gambar diatas menunjukan bahwa shuttle tidak terlihat oleh hakim garis, hakim garis memberikan tanda dengan menutup matanya dengan kedua tangan.
0 komentar:
Posting Komentar