Permainan tenis meja merupakan salah satu olahraga yang cukup populer di Indonesia, permainan ini dimainkan oleh dua orang yang saling berlawanan (tunggal), bisa juga dimainkan berpasangan, dua melawan dua (ganda) dengan peraturan yang berbeda tentunya.
Permainan yang juga disebut ping pong ini mulai populer pada abad ke 19 di Inggris. Permainan ini pada awalnya diperuntukkan oleh kalangan borjuis (kelas atas) sebagai pengisi waktu luang setelah makan malam. Di negara Rusia permainan ini pernah dilarang karena dianggap kurang baik bagi kesehatan mata. Tenis meja menggunakan raket yang dilapisi karet ini dimainkan diatas meja khusus, yang telah dipasangi net pada bagian tengahnya.
Adapun induk organisasi Internasional yang menaungi olahraga ini bernama International Table Tenis Federation (ITTF) yang sudah beranggotakan 217 negara dari seluruh penjuru dunia. Sedangkan untuk skala nasional, organisasinya bernama PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) yang juga telah tergabung menjadi anggota ITTF pada tahun 1961.
Untuk memainkan permainan ini ada beberapa sarana dan prasaran yang harus disiapkan terlebih dahulu, karena permainan ini tidak bisa dimainkan disembarang tempat.
Cara Memegang Bet
Shakehand grip adalah cara memegang bet seperti tangan yang sedang bersalaman, cara memegang seperti banyak digunakan terutama oleh orang awan, keunggulannya adalah semua sisi bet bisa digunakan memukul bola, baik forehand maupun backhand. Adapun forehand adalah teknik memukul bola dengan menggunakan sisi bagian depan bet, sedangkan backhand adalah sebaliknya.
Penhold grip merupakan memegang bola dengan cara seperti memegang pulpen, hal ini cukup suit untuk orang pemula namun banyak digunakan oleh atlet di negara tiongkok, namun cara memagang bet seperti ini hanya bisa menggunakan sisi bagian depan bet untuk memukul. Kelebihannya terletak pada putaran bola yang lebih maksimal.
Seemiller grip merupakan cara memegang bet yang mirip dengan shakehand grip, namun pukulan backhand pada pegangan ini lebih keras jika dibandingkan dengan shakehand grip.
Sarana dan Prasarana Tenis Meja
1. Meja Tenis
Meja yang dugunakan dalam permainan tenis memiliki ukuran yang sudah ditentukan, meja ini berbentuk segi empat dengan Tinggi meja: 76 cm, Panjang: 274 cm, dan Lebar: 152 cm, tebal meja 3 cm, tebal garis: 1 cm. Adapun permukaan meja ini harus datar dan tidak boleh ada benjolan apalagi permukaan yang tidak rata.
2. Net
Pada awal kumunculan permainan ini, net yang digunakan saat itu adalah buku yang disusun sedemikian rupa dibagian tengah meja.
Net pada permainan tenis meja terletak dibagian tengah lapangan yang memisahkan dua wilayah permainan, net ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat seperti nilon yang pada pinggir atas dan bawahnya terdapat kain mirip pita yang warnanya berbeda dengan bagian tengah net.
Untuk ukurannya sendiri, net ini memiliki panjang 183 cm, tinggi net: 15 cm, lebar pita: 15 mm
3. Bet Pemukul
Sama halnya dengan net pada awal permunculannya, dahulu net yang dugunakan juga berupa buku, kemudian beralih ke kayu. Barulah kemudian pada tahun 1901 kayu yang digunakan dilapisi dengan karet, inovas ini ditemukan oleh E. C Goode.
Pemukul (bet) yang digunakan dalam permainan tenis beja berbentuk seperti raket bulu tangkis namun dengan ukuran dan desain yang berbeda. Bet dalam permainan tenis meja terbuat dari kayu ringan yang kemudian dilapisi dengan karet. Untuk beratnya sendiri ditentukan oleh ditentukan gaya permaianan dari si pemakai.
Berat tenis meja : 150 gram, dan ketebalan karet tidak boleh lebih dari 2,00 mm.
4. Bola
Bola dalam permainan tenis meja pada awalnya digunakan bola golf yang dipukul dengan dua buku. Seiring dengan berjalannya waktu ditemukan bola yang lebih ringan, bernama bola seluloid, bola ini ditemukan oleh W. Gibb pada tahun 1901.
Dewasa ini, bola tenis meja berwarna terang mencolok, umurnya orange dan putih, terbuat dari bahan yang ringan. Untuk standar kualitas sendiri ditentukan oleh tinggi pantulan, bola yang baik akan memantul setinggi 23-26 cm jika dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
Diameter bola: 40 cm.
Berat bola 25 gram.
5. Ruangan Tertutup (Indoor)
Ruangan tertutup dalam permainan ini sifatnya opsional, namun dalam pertandingan resmi harus didalam ruangan yang tertutup, hal ini tentu saja dilakukan untuk meminimalisir pengaruh angin yang dapat mempengaruhi bola saat pertandingan.
Semoga Bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar