Olahraga sepakbola dalam waktu
beberapa puluh tahun belakangan ini menjadi sangat populer sekali baik di luar
negeri maupun di tanah air. Teknik dan taktik sepakbola dipelajari secara
mendalam dan cermat sehingga orang sudah menyebut “ilmiah sepakbola”.
Ini memang benar, kita sering
melihat pemain-pemain sepak bola dari luar negeri yang bermain dengan sangat
mahir dengan teknik tinggi dan sempurna, pengoperan bola dengan matematika,
sehingga kata-kata ilmiah sepakbola itu pada tempatnya dan juga di tanah air
permainan sepakbola telah menjadi sangat terkenal sekali. Di kota-kota besar,
di desa-desa, di kampung-kampung dan tidak jarang di lapangan-lapangan yang
kecil, di sawah-sawah kita dapat melihat anak-anak, remaja dan bahkan orang tua
dengan tekun bermain sepakbola. Teknik permainan sepakbola di Indonesia sudah
semakin meningkat sejalan dengan kemajuan persepakbolaan dunia. Sepak bola di
Indonesia sudah diakui sebagai olahraga “nasional”. Dengan itu kita perlu
memahami tentang asal usul serta lahirnya permainan sepak bola modern ini.
Sejarah Sepak Bola Dari Beberapa Negara
Tiongkok
Permainan yang menyerupai
permainan sepak bola seperti sekarang ini yang dimainkan sebagai permainan
kesenangan, sebagai permainan pertandingan dan sebagai suatu permainan untuk
menyehatkan jasmani sebenarnya sangat tua sekali.
Kira-kira 1000 tahun sebelum
masehi permainan yang dewasa ini disebut dengan sepak bola itu telah dimainkan
di Tiongkok pada zaman dinasti “HAN”. Bukti-bukti tentang ini didapatkan di
dalam dokumen-dokumen militer di Tiongkok. Pada gambar-gambar menunjukkan
permainan bukan saja di Tiongkok tetapi juga di tembok-tembok mesir kuno. Di
tiongkok permainan sepak bola disebut dengan istilah Tsu-chiu, yaitu bola yang
terbuat dari kulit yang diisi dengan rumput dan bahan-bahan lainnya. Tsu
berarti kaki dan Chiu berarti bola. Tsu-chiu adalah sebagian dari latihan
militer yang dimainkan terutama pada ulang tahun raja dan dimainkan di lapangan
istana oleh dua regu dimana ditegakkan tiang-tiang dari bambu yang tingginya
lebih kurang 9 meter. Tiang-tiang itu dihias dengan bagusnya dengan pita dari
sutera yang berwarna warni, antara kedua tiang bambu dipasang sebuah jaring
dengan lubangnya 30 cm. Kedua regu bergiliran menendang bola ke dalam lubang
jaring dianggap sebagai pemenang. Terakhir cara bermain Tsu-chiu ini berubah
yaitu bola tidak lagi ditendang tetapi didukung/dibawa lari untuk dimasukkan ke
dalam jaring.
Jepang
Pada abad ke 14 sesudah masehi,
permainan Tsu-chiu ini juga mulai digemari oleh orang-orang Jepang yang disebut
dengan “kemari”. Olahraga kemari ini dimainkan dengan cara hikmat sekali.
Pemain-pemainnya berpakaian sutera yang bereka warna bagus sekali. Jumlah
pemainnya ialah setiap regu 8 orang dan lapangan permainannya berukuran 14
meter persegi.
Yunani
Pada abad ke 14 sesudah masehi,
permainan Tsu-chiu ini juga mulai digemari oleh orang-orang Jepang yang disebut
dengan “kemari”. Olahraga kemari ini dimainkan dengan cara hikmat sekali.
Pemain-pemainnya berpakaian sutera yang bereka warna bagus sekali. Jumlah
pemainnya ialah setiap regu 8 orang dan lapangan permainannya berukuran 14
meter persegi.
Italia
Sejarah menunjukkan bahwa
orang-orang di Roma juga mengenal permainan ini dinamakan “Gioco de Calcio”
yang berarti permainan dari tendangan yang dimaksud semacam sepakbola.
Permainan ini sangat digemari oleh rakyat Roma dan secara besar-besaran
dimainkan setiap 2 tahun sekali untuk perta “St. Baptist”. Sepasukan terdiri
dari 27 pemain dan permainan bola ini berkembang pesat pada tahun 1530 dan
kadang-kadang sampai kini permainan ini bisa dipertunjukkan oleh rakyat di
Fiorentina.
Romawi
Bangsa Romawi pun sangat gemar
dengan permainan bola; yaitu pada zaman Kaisar Julius Cesar yang mereka namakan
“Haspartum”. Terutama pasukan militer diwaktu itu menggunakan olahraga itu
sebagai cara yang baik sekali untuk menyehatkan jasmani.
Arab dan Meksiko
Bangsa Arab dan Meksiko mengenal
perminan sepakbola dan mahir memainkannya yang dapat dilihat pada dinding batu
berupa relief peninggalan zaman dahulu.
Perancis
Perancis sangat gemar dengan
permainan sepak bola yang dinamakan “Choule”. Ternyata sudah ada peraturan
permainan sepak bola di dalam biara-biara. Peraturan yang berlaku di waktu itu
antara lain ialah bahwa setiap biarawan yang hendak masuk ke biara untuk
menuntut pelajaran diharuskan membawa sebuah bola yang begitu besar sehingga
sukar dipegang dengan satu tangan. Hal ini berjalan dari tahun 1396 sampai 1400.
Tetapi satu hal yang sangat mengherankan sekali ialah lewat abad 17 sejarah
Perancis tidak pernah lagi menyebut-nyebut tentang permainan sepak bola.
Inggris
Kapan sepak bola mulai dimainkan
di Inggris tidak diketahui dengan pasti. Beberapa sumber mengatakan bahwa
permainan ini dimasukkan oleh Bangsa Romawi di masa araj Julius Caesar berkuasa
dengan nama Haspartuim dan ada juga yang menduga orang Yunani dengan nama
Epyskiros dan diketahui dengan jelas ialah bahwa pada abad ke 12 orang-orang di
London sudah mengenal permainan sepak bola yang dimainkan oleh 2 regu,
masing-masing 500 orang tiap regu, lama permainan berlangsung kadang-kadang sampai
6 jam. Pada tahun 1250 sepak bola berkembang pesta di Inggris dan pada tahun
ini dilangsungkan pertandingan pertama antara ESSEY melawan KENT dengan hasil
yang tidak diketahui. Permainan sepak bola dilakukan dengan kerasdan kasar
sekali sehingga mengakibatkan banyak pemain yang luka dan menakutkan untuk
dimainkan, tidak mengherankan bila permainan ini sering dilarag oleh penguasa
saat itu, misalnya saja pada tahun 1389 permainan sepak bola di Inggris
dilarang oleh Raja Edward II dan pada tahun 1401 dilarang oleh Raja Nerry IV.
Pada saat kedua raja ini berkuasa untuk sementara waktu sepak bola dihentikan
di Inggris tetapi di Skotlandia terus memainkannya.
Skotlandia
Tahun 1590 dan tahun 1603 raja
Inggris kembali memberi izin kepada rakyatnya untuk bermain sepak bola, akan
tetapi permainan sudah lama tidak dimainkan sehingga orang-orang Inggris hampir
lupa akan permainan ini. Pada tahun 1815 permainan ini bertambah keras dan
kotor sehingga permainan ini oleh orang Inggris disebut dengan “Rough play”,
saking kerasnya permainan ini banyak rumah dan toko-toko memasang papan untuk
melindungi jendel-jendela dan pintu-pintu kacanya dari kerusakan karena
tendangan bola. Tahun 1848 sepak bola diakui oleh pemerintah sebagai alat untuk
menyehatkan rakyat Inggris. Para mahasiswa sangat gemar sekali dengan olahraga
ini dan memainkannya sebagai permainan kuno. Pada waktu itu terutama para
mahasiswa sangat menggemari sepak bola terutama Universitas yang memainkannya
menurut cara dan peraturannya sendiri-sendiri. Cuma satu peraturan yang sama
antara Universitas itu, yakni boleh ditendang dan juga boleh dipegang. Bary
pada tahun 1846 oleh mahasiswa Cambridge University ini dapat diterima oleh
sekolah-sekolah dan Universitas dan peraturan ini dinamakan “Cambridge rules of
Football”.
Disamping itu di sekolah-sekolah
dan Universitas permainan sepakbola berkembang dengan pesat, juga
perkumpulan-perkumpulan sepak bola berdiri seperti jamur di waktu hujan, hanya
mereka tidak mau memakai Cambridge rules. Sikap ini sebenarnya membawa sepak
bola pada waktu itu mempercepat perkembangannya secara teratur sebagaimana kita
kenal sekarang ini. Persaingan antara perkumpulan-perkumpulan di luar sekolah
dan Universitas membawa perbaikan dalam permainan sepak bola pada waktu itu.
Umumnya mereka mengakui bahwa sepak bola dapat dipakai sebagai alat untuk
menyehatkan tubuh.
Sebenarnya mulai tahun 1840 semua
pihak telah mendekati satu sama lain untuk mempertimbangkan deal-deal guna
memperbaiki dan menyempurnakan peraturan. Sementara itu murid dan mahasiswa
merupakan kelompok yang setuju, bahwa sepak bola hanya dapat dimainkan denga
menggunakan kaki saja. Lambat laun jumlah kelompok yang berfikiran yang sama
ini menjadi banyak. Pada tahun 1850 persamaan pendapat tersebut semakin lebih
jelas, sehingga pada permulaan 1862 mereka sudah mendapatkan kecocokan untuk
macam-macam persoalan.
Dan pada tahun 26 oktober 1863
murid sekolah dan Universitas di Free Main’s Tavera dan Grest Queen Street di
London berkumpul dengan bantuan dari perkumpulan di Cambridge didirikan satu
Bond yang resmi dengan nama FOOTBALL ASSOSIATION.
Pada tanggal 8 Desember 1863 peraturan
permainan yang disusun oleh Football Assosiation diedarkan dan mulai tanggal
tersebut lahirlah sepak bola modern sebagaimana yang kita kenal dewasa ini.
Dengan ini maka dipisahkan secara
resmi permainan Rugby yang dimainkan oleh pengikut Ellis dari sekolah di kota
Rugby, dimana mereka masih menghendaki permainan kaki dan tangan. Maka untuk
membedakan kedua macam permainan ini untuk sepak bola disebut dengan
Assosiation Football atau soccer dan untuk permainan Rugby disebut dengan Rugby
Football.
Pada tahun 1871 lahirlah Rugby
Union yang memaki Cambridge rules. Permainan Rugby yang kita kenal sekarang ini
sebenarnya adalah nama sebuah sekolah yang berkedudukan di kota Rugby.
Dalam permainan Rugby para
pemainnya diperbolehkan menggunakan tangan dan kaki, sedangkan The Football
Assosiation melarang mempergunakan tangan kecuali penjaga gawang (Goal Keeper).
Pada tahun 1863 The Football
Assosiation merubah peraturan permainannya pasa IX dan X dan juga
memperbolehkan penjaga gawang saja menggunakan tanggannya. Bentuk gawang saat
itu berbeda dengan bentuk gawang yang kita kenal sekarang ini. Di waktu itu
tiang gawang terdiri dari dua tiang gawang saja tanpa palang gawang. Wasit pun
tidak ada dan pertandingan hanya dipimpin oleh dua orang Umpires.
Lebih jauh waktu itu seorang
pemain baru berdiri offside jikalau sedikitnya ada tiga orang pemain lawan yang
lebih dekat pada garis gawangnya.
Pada tanggal 21 mei 1904
terbentuk Federation International de Football Assosiation (FIFA) oleh 7 negara
anggota; Perancis, Denmark, Nederland, spanyol, Swedia, Swiss. Ketujuh negara
ini mengambil inisiatif untuk mengangkat ketua sepak bola Perancis Guerin
menjadi ketua terpilih sebagai ketua FIFA yang pertama. Sebelum perang dunia II
anggota FIFA berjumlah 24 negara dan sesudah itu jumlah anggotanya terus
bertambah dengan pesatnya. Pada kongres FIFA tanggal 8 Juli 1966 di London
jumlah anggota FIFA sudah menjadi 126 negara dan Indonesia sendiri diterima
menjadi anggota FIFA pada tahun 1951 dan keanggotaannya sendiri di sahkan di
Helsingki pada waktu kongres FIFA bulan juli 1952.
The International Football
Assosiation atau International Board (IB) didirikan tahun 1882 dan FIFA
mendapat kedudukan didalam IB. IB adalah badan tertinggi mengenai peraturan
permaianan dan penafsiran dan peraturan baru berlaku setelah disetujui oleh IB
yang setiap tahunnya mengadakan sidang.
Sejarah Perkembangan Sepak Bola Di Indonesia
Permainan sepak bola modern
berkembang dibawa oleh bangsa Belanda pada waktu menjajah Indoenesia pada tahun
1920. Perkembangan awalnya terbatas pada orang-orang Belanda saja, terutama di
kota-kota besar. Lambat laun berkembang dan dimainkan oleh bangsa pribumi
hingga ke kota kecil. Organisasi sepak bola pertama di Indonesia adalah
Nederland Indisee Voetball Bond (NIVB) yang didirkan oleh orang-orang Belanda.
Pada tanggal 19 April 1930
berkumpullah utusan-utusan masing-masing Bond untuk mendirikan organisasi sepak
bola seluruh Indonesia (PSSI), dan yang menjadi ketua pertamanya adalah Ir.
Suratin pada tahun 1931. Untuk menghormati jasa-jasa Ir. Suratin terhadap
persepakbolaan tanah air, maka pada tahun 1966 hingga sekarang diadakan
kejuaraan tingkat remaja taruna (yunior) untuk memperebutkan piala Suratin.
0 komentar:
Posting Komentar