Halo teman-teman, kali ini kami akan membahas mengenai penyakit maag. penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor ini menyerang tanpa megenal usia dan jenis kelamin. Namun, apa sih penyakit maag itu ? berikut kami coba menjawab pertanyaan tersebut. Cekidot
Apa Itu Maag ?
Maag atau disebut radang lambung, gastrisis, atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung yang disebabkan terjadi luka atau peradangan pada lambung. Luka ini menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada bagian perut. Faktor penyebabnya adalah perusak mukosa lambung lebih besar dari pada yang melindungi pertahanan mukosa lambung.
Pada penderita maag, dijumpai adanya suatu iritasi atau infeksi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga dinding lambung menjadi merah, bengkak, beradarah, dan berparut atau luka. Selain luka pada dinding lambung, terdapat luka pada usus 12 jari. Serangan pada lambung sendiri dapat bersifat akut atau kronis.
Radang lambung dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Radang kronis sering terjadi di kalangan orang tua dan penderita anemia fatal. Hal ini sering dapat menimbulkan peradangan di seluruh lapisan dinding lambung dan menimbulkan pendarahan (hemorrhagic gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung. Penderita akan muntah dan muntahannya mengandung darah berwarna cokelat seperti kopi.
Pada penderita radang lambung akut, sering mengeluhkan adanya suatu gejala dengan perasaan lambung tak enak, kram perut, indigesti (gangguan pencernaan makanan), nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Gejala-gejala tersebut akan berlangsung dalam dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Sementara itu, pada penderita radang lambung kronis memiliki gejala yang sama atau rasa tak nyaman yang ringan. Sering gejala tersebut menjadi samar-samar seperti tidak toleran terhadap makanan yang berlemak dan pedas.
Bahkan, bisa saja bila terjadi serangan yang ringan akan dapat diatasi dengan makan.
Penyebab maag yang paling umum adalah makan tidak teratur sehingga terjadi produksi asam lambung berlebih, terdapat mikroorganisme merugikan (Helycobacter pylori-menyebabkan maag kronik), dan mengonsumsi obat-obatan tertentu serta bisa pula karena stres (lebih sebagai pemicu). Sakit maag bisa sembuh, tetapi tidak bisa sembuh total. Suatu saat, maag dapat kambuh apabila penderita tidak memerhatikan pola makannya, terlalu banyak makan, atau sebab lain yang memicu maag. Obat seperti asetosal, antiinflamasi non-steroid (seperti ibuprofen dan naproxen), serta suplementasi kalium umumnya menyebabkan gangguan lambung. Menelan zat kimia yang bersifat korosif (seperti asam ataupun larutan yang bersifat basa), atau alkohol juga menyebabkan maag.
Mengatasi penyakit maag biasanya dengan menggunakan obat untuk mengurangi asam lambung. Hal ini dapat membantu mengurangi keluhan gejala serta mempercepat penyembuhan (karena asam lambung mengiritasi jaringan yang mengalami peradangan).
Banyak pilihan obat yang dapat digunakan dalam penanganan penyakit maag. Pilihan pengobatan juga harus berdasarkan pemeriksaan. Pengobatan maag hanya bersifat menghilangkan gejala penyakit. Apabila gejala penyakit tidak kunjung mereda setelah 3-7 hari, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Apabila maag disebabkan oleh infeksi H. Pylori, kemungkinan dokter akan meresepkan antibiotik. Selain itu, ada pula obat-obatan untuk menghambat sekresi asam lambung (penghambat histamine 2/H2 blocker seperti ranitidine dan simetidin), maupun obat untuk menetralisasi asam lambung (antasida).
Cara terbaik untuk mencegah sakit maag adalah dengan makan teratur. Makan yang tidak berlebihan dalam sekali makan atau pada satu jam makan akan membuat pencernaan senang mengerjakan tugasnya. Meskipun istilah makan sedikit-sedikit, tetapi sering itu diperlukan bagi penderita maag, hal yang penting, konten makanan harus diperhatikan sungguh-sungguh. Makanan yang mengandung lemak, keju, kopi, cokelat, atau pedas tidak baik untuk penderita maag.
Itulah uraian mengenai apa itu sakit maag, semoga bisa menambah pengetahuan kita bersama. Terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar