Mencuci tangan yang baik dan sehat membutuhkan beberapa
peralatan. Peralatan tersebut tidak harus mahal, tetapi dapat membersihkan
kotoran, bakteri, dan kuman dengan efektif dan efisien. Adanya kemajuan
teknologi menyebabkan peralatan mencuci tangan mengalami perkembangan. Berbagai
peralatan mencuci tangan, baik yang sederhana maupun modern dapat dengan mudah
ditemukan di pasaran. Perlatan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu alat mencuci
tangan dan bahan mencuci tangan.
A. Alat Mencuci Tangan
Kegiatan mencuci tangan membutuhkan suatu alat. Alat yang
dimaksud adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai fasilitas mencuci
tangan. Penggunaan alat ini bertujuan untuk mempermudah kegiatan mencuci
tangan. Beberapa alat dapat digunakan untuk mencuci tangan, antara lain kran
atau westafel, wadah air, dan lap bersih atau tisu kering.
1. Kran atau Westafel
Kran atau westafel merupakan peralatan mencuci tangan yang
harus tersedia. Jika tidak menggunakan peralatan ini mencuci tangan menjadi
kurang efektif. Hal ini karena dalam mencuci tangan diperlukan kondisi air yang
mengalir. Oleh karena itu penggunaan kran atau westafel sangat dianjurkan.
Baca Juga: Teknik Pukulan Forehand dan Backhand dalam Tenis Meja
Baca Juga: Teknik Pukulan Forehand dan Backhand dalam Tenis Meja
Air yang mengalir dari kran dapat menghilangkan kuman yang
menempel di tangan. Kuman akan larut bersama air yang mengalir. Dengan adanya
westafel, air yang telah terkontaminasi kotoran akan tertampung dan mengalir
melalui saluran yang terlah tersedia. Dengan demikian penyebaran kuman dapat
dicegah.
2. Wadah atau Tempat Air
Wadah atau tempat air diperlukan saat kran atau westafel
tidak tersedia. Akan tetapi, penggunaan alat ini sebenarnya kurang efektif.
Kotoran dan kuman dapat menempel di dalam wadah dan akan kembali ke tangan
ketika air dalam wadah digunakan untuk mencuci tangan. Walaupun demikian, penggunaan
alat ini sangat mudah dan memerlukan biaya yang sedikit. Oleh karena itu,
sampai saat ini fasilitas sederhana ini masih sering ditemukan, terutama di
warung makan tradisional.
3. Lap Kering atau Tisu Kering
Lap atau tisu kering digunakan untuk mengeringkan tangan
yang basah saat dicuci. Tujuan mengeringkan tangan adalah menjaga tangan agar
tidak terkena kuman kembali setelah dicuci. Hal ini karena tangan yang lembab
rentan terkena kuman.
Handuk, serbet, atau lap bersih dapat disediakan di dekat
westafel. Peralatan ini dapat digunakan untuk mengeringkan tangan setelah
dicuci. Jika tidak ada kain, tisu kering juga dapat digunakan untuk
mengeringkan tangan. Tisu tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu, seperti
sehabis menggunakan WC umum.
Kebersihan lap atau tisu kering juga harus diperhatikan.
Jika lap atau tisu kering yang digunakan dalam keadaan kotor atau mengandung
kuman, tangan akan mebali kotor lagi. Hal ini perlu diperhatikan agar mencuci
tangan tidak sia-sia.
B. Bahan Mencuci Tangan
Mencuci tangan membutuhkan bahan tertentu. bahan yang
digunakan untuk mencuci tangan harus mampu membersihkan tangan dari kotoran
atau kuman. Bahan tersebut dapat berupa air bersih, sabun, cairan antiseptik,
dan tisu basah.
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, dan tidak
berwarna. Ada banyak standar kesehatan mengenai air bersih terutama yang
berhubungan dengan air minum serta untuk kesehatan. Air bersih yang digunakan
untuk minum maupun untuk kesehatan adalah air yang bebas dari mikroorganisme
bahan kimia, dan bahan radioaktif.
Baca Juga: Cara Melempar Cakram yang Benar
Baca Juga: Cara Melempar Cakram yang Benar
Air yang digunakan untuk keperluan mencuci tangan paling
tidak memenuhi kriteria yang disebutkan, yaitu jernih, tidak berwarna, dan
tidak berbau. Usahakan mencuci tangan menggunakan air mengalir. Air mengalir
akan meluruhkan kotoran, kuman, dan bakteri yang menempel di tangan.
Berdasarkan penggunaan air, ada dua jenis air yang digunakan
untuk mencuci tangan, yaitu air dingin dan air hangat. Air dingin dapat
diperoleh langsung dari sumber air. Sementara itu, air hangat diperoleh dengan
teknik pemanasan terlebih dahulu. Oleh karena itu, mencuci tangan dengan air
hangat membutuhkan waktu dan biaya tambahan.
2. Sabun
Sabun adalah zat pada atau cair yang biasa digunakan untuk
membersihkan anggota tubuh. Saat ini berbagai jenis sabun telah beredar di
pasaran. Berdasarkan fungsinya, sabun dibedakan menjadi dua, yaitu sabun umum
dan khusus. Sabun yang bersifat umum adalah sabun mandi padat yang biasa
digunakan masyarakat untuk membersihkan anggota badan secara keseluruhan.
Adapun sabun khusus adalah sabun yang dikhususkan untuk membersihkan tangan
dari kotoran.
Sabun khusus tangan biasa disebut dengan hand soap. Hand
soap biasanya berbentuk cair. Sabun sangat diperlukan untuk mencuci tangan
karena sabun dapat membersihkan kotoran yang menempel di tangan. Hal ini karena
air saja tidak cukup menuntaskan kotoran.
Kegunaan sabun tidak hanya membersihkan kotoran. Mencuci
tangan menggunakan sabun selama 30 detik dapat mematikan banyak kuman. Akan
tetapi, penggunaan sabun kurang efektif untuk membunuh kuman berkoloni. Selain
itu, penggunaan sabun pada kulit sensitif dapat menimbulkan iritasi dan kulit
kering.
Sabun dapat menurunkan tegangan permukaan kulit. Efek
mekanik ini penting karena bakteri bersama minyak dan partikel lain menjadi
terjaring dalam sabun dan dibuang melalui proses pencucian. Akan tetapi, sabun
yang biasa digunakan tidak termasuk golongan germisida atau pembunuh kuman.
Meskipun sabun merupakan bakterisida ringan, kontaknya terlalu singkat untuk
menghasilkan efek yang merusak. Walaupun demikian, bakteri lemah, seperti
gonokukus, menigokokus, dan pneumokokus akan segera mati dengan kinerja kimia
sabun.
3. Cairan Antiseptik
Berbeda dengan sabun, antiseptik merupakan larutan
antimokroba yang digunakan untuk mencegah infeksi, sepsis, dan purtefaksi.
Larutan ini berfungsi membunuh mikroorganisme pada tubuh manusia. Beberapa
antiseptik dapat membunuh mikroba, tetapi adapula yang hanya mencegah dan
menunda pertumbuhan mikroba tertentu. jenis anti-bakterial hanya dapat membunuh
bakteri.
a. Alkohol
antiseptik berbahan alkohol sudah dikenal sejak tahun 1930.
Cairan alkohol yang digunakan untuk membersihkan tangan atau kulit berbentuk
etanol (60%-95%) dan isopropil alkohol (50%-91,3%). Alkohol memiliki efek
mematikan hampir semua jenis kuman termasuk tuberkolosis, jamur dan beberapa
virus. Akan tetapi, cairan alkohol ini tidak dapat membunuh spora. Cairan
alkhol 100% kurang efektif digunakan sebagai antiseptik karena tidak mengandung
air.
Berbagai bentuk antiseptik berbahan alkohol banyak beredar
di pasaran. Umumnya, antiseptik jenis ini dilengkapi dengan pelembab.
Penambahan pelembab pada antiseptik dapat meningkatkan aktivitas antimikrobia.
Walaupun cukup beracun bagi mikroba, bentuk isopropil alkohol ini cukup aman
digunakan untuk kulit. Cairan ini banyak digunakan untuk membersihkan tangan
sebelum melakukan tindakan medis. Hingga saat ini belum ada jenis kuman yang
tesisten terhadap antiseptik berbahan alkohol.
Baca Juga: Macam-macam Pukulan Dalam Bulutangkis
Baca Juga: Macam-macam Pukulan Dalam Bulutangkis
Penggunaan antiseptik berbahan alkohol memiliki kelemahan.
Walaupun cairan tersebut sangat cepat membunuh kuman, efeknya juga mudah
hilang. Alkohol juga dapat menyebabkan iritasi dan kulit kering. Selain itu,
penggunaan antiseptik berbahan alkohol kurang efektif membersihkan kotoran
berupa darah atau cairan tubuh sehingga harus dicuci dengan sabun dan air.
b. Lodin
ada dua bentuk atiseptik berbahan lodin, yaitu iodium
tincture dan iodosfor atau biasa disebut povidon iodin. Cairan povidon
iodinberwarna cokelat dan memiliki bau khas. Selain dapat mengiritasi, cairan
ini juga dapat mewarnai kulit. Kandungan iodin dalam antiseptik ini berkisar
antara 9%-12%.
Povidon lodin cukup efektif membersihkan kuman, protozoa,
jamur, dan virus. Akan tetapi keefektifannya membunuh spora atau beberapa jenis
jamur masih lebih rendah bila dibandingkan dengan iodium tincture. Selain itu,
povidon iodin lebih cepat dinetralkan oleh darah atau cairan tubuh sehingga
efektifitasnya dapat menurun. Penggunaan cairan iodin masih diwaspadai pada
wanita hamil dan menyusui karena dapat diserap tubuh dan dapat menimbulkan
gangguanpada janin dan bayi.
c. Triclosan
kandungan triclosan banyak dipakai dalam antiseptik. Triclosan
bekerja dengan merusak dinding sel kuman. Waktu membunuh kumannya lebih lama,
tetapi cukup bisa bertahan di kulit. Cairan triclosan efektif melawan bakteri
dan virus, namun kurang efektif untuk membunuh kuman tuberkolosis dan jamur. Efektivitasnya
dipengaruhi pH dan kelembaban sehingga perlu memperhatikanbentuk formulanya. Jenis
cairan ini dapat diserap kulit, tetapi tidak menimbulkan efek samping pada
penggunaan jangka pendek. Triclosan cukup aman, tetapi belum ada bukti
efektivitasnya terutama untuk penggunaan rumah sakit.
Sabun dan cairan antiseptik merupakan bahan yang sering
digunakan untuk mencuci tangan. Setiap bahan pencuci tangan tersebut mempunyai
kelebihan dan kekurangan dalam menghilangkan kuman. Oleh karena itu, dalam
kondisi tertentu kedua bahan tersebut saling melengkapi.
Sabun sangat efektif menghilangkan minyak, lumpur, dan
kotoran organik yang menempel di tanga. Sebagian besar mikroorganisme dapat
dihilangkan dengan sabun, namun tidak sebanyak cairan antiseptik. Sebaliknya,
cairan antiseptik kurang efektif membersihkan kotoran berupa minyak, lumpur dan
kotoran organik. Kelemahan lain penggunaan sabun dibanding cairan antiseptik
adalah membutuhkan air dan fasilitas lain seperti westafel atau tempat air. Penggunaan
fasilitas tentu membutuhkan biaya yang lebih mahal.
4. Tisu Basah
Peralatan mencuci tangan yang lain adalah tisu basah. Jenis tisu
ini dapat menjadi alternatif untuk mencuci tangan karena penggunaannya yang
mudah, praktis dan tidak membutuhkan air. Tisu basah digunakan jika peralatan
mencuci tangan, seperti air, sabun atau cairan antiseptik tidak tersedia.
Jenis tisu basah tertentu yang ada di pasaran memiliki
kemampuan untuk membunuh kuman. Kandungan kimia yang terdapat dalam tenis tisu
tersebut mampu membunuh bakeri e-coli dan salmonella. Kemampuan membunuh
bakteri dapat mencapai 99,9%. Oleh sebab itu, jenis tisu basah ini banyak
digunakan.
Tisu basah dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya
untuk membersihkan tangan. Para ibu biasa menggunakan tisu ini untuk
membersihkan tangan balitanya yang kotor karena makanan. Selain aman,
penggunaan tisu ini juga praktis karena dapat dibawa kemana-mana.
Kegunaan tisu basah yang lain adalah untuk membersihkan
peralatan dapur. Di luar negeri penggunaan tisu basah untuk membersihkan
peralatan dapur sudah biasa dilakukan. Penggunaan tisu basah ini bertujuan
untuk membersihkan kotoran dan mencegah kontaminasi silang antara tangan, bahan
masakan, dan peralatan dapur. Dengan demikian, kuman yang ada di dapur tidak
menyebar.
Demikianlah informasi seputar beberapa peralatan dan bahan
yang biasa digunakan untuk mencuci tangan. Semoga bisa menambah khazanah ilmu
pengetahuan kita. Sekian dan terima kasih.
Referensi: Suryo,
Paksi. Dkk. 2017. Cuci Tangan Sebentar
tetapi Sangat Berguna. CV Abadi Zam-Zam: Jakarta Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar