Binaraga merupakan salah satu olahraga yang cukup popular di Indonesia, salah satu figure yang menjadi ikon binaraga di Indonesia adalah Ade Rai. Otot yang besar menjadi daya tarik dari olahraga ini, lantas apa sih pengertian binaraga itu? Berikut jawabannya.
Pengertian Binaraga
Binaraga merupakan salah satu cabang olahraga yang memperlihatkan kemampuan membentuk otot tubuh yang indah dan berotot melalui gerakan tertentu untuk memperlihatkan bagian tubuh yang berotot dan mengesankan keperkasaan atlet.
Dari kemampuan penampilan atlet inilah, para juri menentukan pemenangnya dalam suatu pertandingan Binaraga. Binaragawan dinilai dalam memperagakan bagian otot keseluruhan badan, penampilan, keserasian, perkembangan bentuk otot, kemampuan bergaya, kulit badan dan bentuk muka.
Baca Juga: Cara Melakukan Sepak Sila dalam Sepaktakraw
Baca Juga: Cara Melakukan Sepak Sila dalam Sepaktakraw
Di Indonesia sendiri, cabang olahraga ini termasuk dalam induk organisasi PABBSI (Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan BInaraga Seluruh Indonesia). Namun demikian, untuk kegiatan termasuk kejuaraan diatur oleh Cabang BInaraga sendiri.
Peralatan
Dalam cabang Binaraga dibutuhkan peralatan untuk melatih otot dan membentuk tubuh. Terutama untuk memiliki otot yang menonjol dan berbentuk baik, sebagaimana seorang binaragawan. Ada peralatan seperti Barbell dan Dumbells, yang dipergunakan untuk melatih otot.
Pakaian yang dipakai oleh seorang binarawagan pada umumnya hanya mengenakan pakaian renang. Dalam berpose disuatu pertandingan, harus menggunakan celana renang. Tetapi dalam melakukan latihan, seorang binaragawan dapat melakukannya di depan kaca cermin, untuk mengetahui dengan mudah perkembangan otot-otot yang dikehendakinya.
Cara Bermain
Pertandingan binaraga dilakukan dalam 3 babak. Para binaragawan ditimbang terlebih dahulu, selambat-lambatnya 3 jam sebelum pertandingan, untuk menentukan kelasnya masing-masing.
Kelas-kelas itu adalah:
- Kelas Bantam, berat badan sampai 65 kg.
- Kelas Ringan, berat badan dari 65,1 sampai 70 kg.
- Kelas Menengah, berat badan dari 70,1 sampai 80 kg.
- Kelas Ringan Berat, berat badan 80,1 sampai 90 kg.
- Kelas Berat, berat badan dari 90,1 keatas.
Babak Pertama
Semua atlet ditampilkan menurut kelasnya masing-masing, di depan 5-7 anggota juri. Seluruh atlet dinilai secara bersama, mulai dari bagian depan, samping dan belakang. Apakah bentuk tubuh tersebut simetris atau memiliki perbandingan yang serasi dari keseluruhan tubuh masing-masing.
Babak Kedua
Para atlet binaraga tampil satu persatu di depan anggota juri. Dalam babak ini, para binaragawan harus melakukan 7 (tujuh) pose wajib dalam waktu 60 detik. Gaya wajib tersebut adalah memperlihatkan bagian-bagian otot yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Pengertian Cacingan, Jenis, Gejala dan Cara Mencegahnya
Baca Juga: Pengertian Cacingan, Jenis, Gejala dan Cara Mencegahnya
Bila ada anggota juri yang merasa belum puas dengan penampilan seorang atlet pada babak kedua ini, maka peserta akan dipanggil kembali. Atau kepada beberapa atlet nilainya berimbang, diadakan pertandingan kembali dalam pose wajib yang diinginkan.
Babak Ketiga
Babak ini merupakan babak terakhir, dimana para atlet akan memperlihatkan gaya yang belum dikeluarkan dalam babak sebelumnya. Dalam babak ini, para atlet diberikan kesempatan selama 60 detik melakukan gaya yang dikehendakinya. Para atlet akan mengeluarkan keindahan yang istimewa masing-masing untuk meraih nilai setinggi-tingginya.
Pose-pose wajib dalam babak kedua binaraga adalah:
- Memperlihatkan bagian bidang depan, untuk otot-otot pada lengan depan. Biceps-Forearm, perut (Abdominalis), kedua kaki pada bagian paha (quadriceps).
- Memperlihatkan bagian bidang depan untuk otot-otot bagian sayap (latimus dorsi), bidang dada, pundak seperti Anterior Delta-toldmisddle deltoids bagian kaki.
- Memperlihatkan bagian samping untuk otot-otot bagian pundak (deltoid), bagian dada (Pectoral Mayor), bagian lengan (Biceps Triceps Lateral), bagian kaki pada paha seperti Quadriceps Rectus Femoris, Quadriceps Vectus Lateralis dan pada bagian betis.
- Memperlihatkan bagian bidang belakang untuk otot-otot pada Delto ids, Bicep Forearm, otot-otot bagian pinggang, kedua betis (Calves).
- Memperlihatkan bagian bidang belakang otot-otot Trapezius, Latis Simus Dorsi, Triceps bagian yang panjang, dan bagian kaki pada betis (Calves).
- Memperlihatkan tubuh dari samping dengan bagian-bagian otot Triceps bagian samping, dada, bagian kaki pada paha (Quadriceps) dan bagian betis.
- Memperlihatkan bagian depan tubuh, khususnya penekanan pada perut hingga tampak banyak tonjolan (upper abdominalis maupun lower). Pose ini wajib memutar tubuh sambil bergaya memperlihatkan bagian-bagian tubuh.
Penilaian
Pertandingan dilakukan dalam 2 kali, masing-masing sebagai pertandingan permulaan dan final. Atau disebut juga dengan Pre Judging dan Pose Down. Mereka memperoleh jumlah angka terkecil, keluar sebagai pemenang.
Penilaian dimulai dari angka 1 sebagai terbaik, sampai kepada angka terendah adalah 20. Para anggota juri member penilaian yang berbeda kepada seoranga atlet binaragawan, biasanya dengan angka rendah maupun angka tinggi.
Untuk mendapatkan jumlah nilai seorang atlet dari sejumlah anggota juri, harus dikurangi 2 juri. Yaitu, masing-masing juri yang member angka terendah dan angka tertinggi. Kalau juri berjumlah 7 orang, maka hanya angka dari 5 juri yang dijumlahkan untuk nilai seorang atlet.
Atlet yang memperoleh angka terkecil akan keluar sebagai binaragawan terbaik.
Pada umumnya, 10 binaragawan dari Pre Judging akan ikut dalam Pose Down. Selama 60 detik para peserta dari masing-masing kelas itu dipersilahkan melakukan posenya. Setelah itu dinilai dan akan tampil kembali 6 binaragawan di depan juri.
Hasil penilain digabung dengan hasil Pre Judging. Para atlet yang memperoleh angka terkecil, akan keluar sebagai juara binaraga, berturut-turut sesuai dengan semakin besar jumlah angka.
Itulah informasi seputar pengertian olahraga binaraga dan peraturannya. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua. Sekian dan terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar