Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah “hasil” dari pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran diatur oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran. Pendapat lain tentang pendidikan olahraga ialah adalah suatu teknik bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.
Beberapa
ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu teknik permainan yang
terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah Pendidikan
Jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara
tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Aktivitas itu sudah
disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa
teknik dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis
maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan
aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung,
kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat. Guru akan berkata: “kalau
perlu tidak usah ada pentahapan, karena anak akan dapat mempelajarinya secara
langsung. Beri mereka bola, dan instruksikan anak supaya bermain langsung”.
Anak yang sudah terampil biasanya dapat menjadi contoh, dan anak yang belum
terampil belajar dari mengamati demonstrasi temannya yang sudah mahir. Untuk
pengajaran model seperti ini, ada ungkapan: “Kalau anda ingin anak belajar
renang, lemparkan mereka ke kolam yang paling dalam, dan mereka akan bisa
sendiri”. Dari uraian di atas maka dapat kita simpulkan olahraga adalah
aktivitas kompetitif. Karena kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa
memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi, olahraga berubah menjadi
semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain pada satu sisi menjadi olahraga,
tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena
aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Daftar Pustaka: Dr. Hariadi, S.Pd., M.Kes, AIFO. 2022. Modul 2 Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas Gerak dan Olahraga dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Kemendikbud.
0 komentar:
Posting Komentar