Berolahraga aktivitas yang menyehatkan dan menyenangkan.
Namun jika sampai cedera tentulah tidak menyenangkan. Cedera sendiri adalah
suatu keadaan dimana tubuh mengalami luka, baik dalam maupun luar, hal ini
tentu saja sangat menyakitkan bagi si penderita sehingga terkadang menimbulkan
trauma baginya. Perihal cedera ini tentu saja bisa dicegah dengan
langkah-langkah yang tepat maka cedera bisa diminimalisir sampai ke tingkat
terendah.
Kali ini kami akan menguraikan mengenai beberapa langkah
untuk mencegah anak kita dari cedera pada saat mereka berolahraga sehingga
mereka tetap bisa menikmati aktivitas olahraganya dengan lebih aman serta
menyenangkan. Selamat membaca.
1. Mengenakan Pelindung Badan (Protector Gear)
Pelindung badan adalah segala sesuatu yang dipakai untuk
menjaga tubuh anak dari cedera. Pelindung yang dipakai akan disesuaikan dengan
jenis olahraga yang dilakukan, karena setiap olahraga memiliki resikonya
tersendiri dan tentu saja untuk pelindungnya berbeda tentunya.
Beberapa olahraga menggunakan helm dalam aktivitasnya, helm
merupakan pelindung yang paling umum dipakai dalam olahraga tertentu, dia
melindungi kepala saat anak sedang bermain: rugby, hoki, baseball, softball,
bersepeda, skateboard dan lainnya. Patikan anak mengenakan helm tepat sesuai
dengan jenis olahraga yang diikutinya. Misal, tidak memakai helm baseball saat
bermain skateboar atau bersepeda.
Helm yang dipakai harus pas dan nyaman, dan jika memiliki
tali (seperti helm untuk bersepeda), maka anda perlu mengencangkannya agar tidak
mudah terlepas ketika anak mengalami insiden.
Olahraga lainnya memerlukan pelindung mata, pelindung mulut,
pelindung siku dan lutut. Dan khusus pelindung tulang kering terutama pada
olahraga sepakbola karena gerakannya berfokus pada kaki dan banyak benturan
biasanya di bagian ini.
Dan jangan lupa pada sepatu. Sepatu yang dilengkapi dengan
paku (cleat) biasa dipakai dalam olahraga sepakbola. Sepatu ini memiliki karet
khusus atau titik titik plastik yang terletak di bagian telapak kaki untuk
membantu kaki melekat atau mencengkram di tanah saat anak sedang berlari.
Tidak ada salahnya jika anda bertanya pada pelatih anak anda untuk mengetahui pelindung apa saja yang dibutuhkan dan meminta anak untuk tetap konsisten memakai pelindung tersebut pada saat berlatih terlebih sewaktu pertandingan.
2. Pemanasan (warming up)
Bukanlah sebuah ide yang bagus begitu tiba di lapangan
langsung berolaraga dan bergabung dengan kawan-kawan tanpa melakukan pemanasan
terlebih dahulu. Bahkan, anak tidak boleh melakukan peregangan (stretching) sampai tubuh mereka sedikit
menghangat karena pemanasan yang dilakukan. Anda dapat menyarankan anak untuk
melakukan jogging ringan terlebih dahulu untuk menghangatkan tubuh lalu
kemudian melakukan peregangan setelah itu baru boleh berolahraga.
Kenapa pemanasan dan peregangan itu penting ? karena pada
saat anak melakukan pemanasan, suhu tubuh anak akan menghangat sehingga akan
membuat pembuluh darah akan melebar untuk memaksimalkan pengiriman zat-zat
makanan yang dibutuhkan oleh otot yang membutuhkan sewaktu berolahraga. Selain
itu peregangan juga diperlukan untuk merenggangkan dan memanjangkan otot untuk mencegah terjadinya cedera pada anak.
Pemanasan dapat dilakukan selama 15-30 menit. Peregangan
bertahap dapat membantu memperpanjang otot dan meningkatkan aliran darah dan
suhu otot. Dengan demikian, otot akan siap bertempur dan sangat kecil kemungkinannya
untuk mengalami cedera.
3. Mengetahui Aturan Main
Lampu lalu lintas di persimpangan jalan membantu mencegah
terjadinya tabrakan antara mobil dan truk yang bersama-sama melaju di jalan.
Hal ini tentunya dapat bekerja karena sopir mengetahui aturan main dan
menaatinya. Hal seperti ini pun berlaku dalam olahraga, peraturan dibuat untuk
melindungi pemain dari hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya adalah
cedera.
Ketika pemain tahu aturan permainan dari olahraga yang
diikuti, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, maka akan semakin kecil
kemungkinannya untuk terjadinya cedera.
Kita dan pemain lain tahu apa yang diharapkan dari satu sama
lain. Misalnya dalam sepakbola tidak boleh datang dari belakang, menabrak kaki
pemain, mengangkat kaki terlalu tinggi. Hal ini apabila dipatuhi dengan baik
oleh pemain maka olahraga akan berjalan dengan aman.
4. Waspada Terhadap Gerak Setiap Pemain, Baik Kawan Maupun Lawan
Beberapa aturan dibuat tidak ada hubungannya dengan mencetak
poin atau skor. Beberapa aturan hanya mengatur tentang bagaimana melindungi
orang lain dan menjunjung tinggi nilai kesopanan. Contonya, dalam permainan
baseball atau kasti, pemukul bola tidak boleh melemparkan bat (pemukul) setelah
memukul bola dan lari ke base pertama. Dia harus menjatuhkan bat sehingga tidak
akan melukai dirinya sendiri maupun orang lain.
Pastikan juga anak anda selalu menyimak intruksi-intruksi
dari pelatihnya dengan baik selama permainan berlangsung sehingga dapat
membantu mereka tetap aman. Baik juga jika membiasakan diri untuk memberi tahu
kawan atau lawan saat tali sepatunya terlepas. Dan jangan lupa, periksa juga
sepatunya sendiri.
5. Jangan Memaksa Bermain Saat Cedera
Hal ini perlu diperhatikan karena sangat penting untuk anda
ketahui. Jika anak anda menyukai olahraga, tentu sangat menggoda untuk segera
kembali ke permainan, bahkan saat dia sedang dalam kondisi cedera, atau saat
cederanya belum pulih benar, hal ini benar-benar adalah sebuah ide yang buruk.
Hal ini dapat mengakibatkan cedera yang lebih parah lagi, yang mungkin perlu
waktu lebih lama untuk proses pemulihannya.
Perhatikan benar-benar jika curiga anak anda mengalami
cedera setelah berolahraga dan jika perlu bawalah segera ke dokter. Ikuti
nasihat pelatih, tentang bagaimana dan kapan anak anda dapat kembali bermain.
6. Ingatlah kaidah “RICE”
Kaidah RICE sudah pernah kami posting sebelumnya, namun
tidak ada salahnya kami mengingatkan kembali apa “RICE” itu. “RICE” adalah
singkatan dalam bahasa inggris yang berisi tindakan-tindakan yang harus
dilakukan dalam menangani cedera olahraga. Kita dapat mengambil langkah-langkah
tersebut untuk tidak menambah parah cedera yang terjadi, mengurangi rasa nyeri,
dan mempercepat proses pemulihan/penyembuhan.
RICE adalah singkatan dari:
R (rest): Istirahat segera, begitu ada bagian tubuh yang
terasa sakit sewaktu berolahraga, karena itu adalah sinyal alami dari tubuh
bahwa ada sesuatu yang tidak beres, hal ini juga perlu agar tidak terjadi
cedera yang bertambah buruk.
I (ice): Gunakan es untuk mengompres bagian tubuh yang
sakit, hal ini untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan pada kaki.
C (compression): Lakukan kompresi (penekanan) pada bagian
tubuh yang sakit dengan cara membungkusnya dengan band atau yang lainnya.
E (Elevation): Lakukan elevasi bagian tubuh yang sakit
dengan cara menaruhnya diatas bantal atau permukaan yang lebih tinggi.
Nah itulah beberapa langkah untuk mencegah terjadinya
olahraga, cedera memang adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
olahraga, namun cedera bisa kita minimalisir dengan melakukan langkah-langkah
yang kami paparkan diatas. Selain hal diatas, sarana dan prasarana yang memadai
juga bisa meminimalisir cedera. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar